watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

TUKANG LULUR ISTRIKU

Kring.., kring..!, Telepon di ruang kerjaku
berdering. “Hallo, pap. Mamah pulangnya agak
malam, Istri pemilik usaha ini, minta di temani
jalan.” Dan bla-bla-bla, istriku ngoceh terus. Tapi
yang penting buatku, katanya dia tidak enak dan
kasihan sama Bu Eka (tukang lulur).

Daripada
ngebatalin, ya udah.., akhirnya aku yang
menggantikan istriku luluran.
Jam 04.00 sore aku sampai di rumah. Rupanya
Bu Eka belum datang. Jadi aku sempat makan
sedikit. Belum habis makanannya, Bu Eka sudah
berada di muka pintu gerbang. Karena sudah
biasa, dia langsung masuk dan membereskan
kamar olah raga (biasanya di pakai istriku untuk
senam dan luluran). Sebelumnya pembantuku,
Ning namanya sudah aku beritahu, kalau istriku
tidak luluran, yang luluran aku. Sambil membawa
air putih, pembantuku menyampaikan, kalau Bu
Eka sudah menungguku untuk luluran.

“Sore Bu..”, sapaku sambil membuka baju dan
celana panjang. Tinggal memakai celana dalam
saja. Mestinya seperti istriku, kalau luluran tidak
memakai apa-apa. Tetapi karena aku cowok dan
baru kali ini luluran, tidak enak juga rasanya, kalau
ikutan polos. Bisa dibilang baru kali ini aku
ngobrol banyak dengan Bu Eka. Katanya, dia
sudah lama menjadi tukang lulur. Kira-kira 10
tahun dan menjadi tulang punggung keluarga.

Dia bercerai dengan suaminya sudah 5 tahunan
dengan menanggung 2 anak remaja. Sambil
tiduran (karena di lulur), aku perhatikan Bu Eka.
Umurnya kira-kira 45 thn. Kulitnya putih (turunan
chinese), tingginya kira-kira 165 cm, beratnya 60
kg, dan berwajah menarik. Sekali-kali Bu Eka
menunduk, sambil menggosok badanku dengan
lulur, wah.., tangan Bu Eka ini termasuk lembut
juga. Mungkin karena tiap hari ngelulurin, jadi
lembut kali. Aku benar-benar tidak menyangka
kalau Bu Eka memiliki payudara yang besar. BH-
nya berukuran kira-kira 38D. Sampai-sampai
brung di bawah pusarku bergetar, terangsang.

Ingin rasanya memasukkannya ke dalam lubang
kemaluan Bu Eka. Tapi aku tidak mempunyai
keberanian untik itu, takut ketahuan istri, bisa
gawat! Sambil nyoba-nyoba aku pancing-pancing
Bu Eka.
“Bu.., pernah nggak ngelulur laki-laki?”, sambil
bertanya aku sibakkan celana dalam. Maksudnya
supaya dia ngelulur juga selangkaanku.
“Sering Pak, Malah ada anak remaja, beberapa
langganan saya suaminya juga sering luluran”.
“Nggak malu Bu? Kalau sampe ada yang buka
celana, trus ibu pasti liat barang terlarang khan?”,
Coba-coba kupancing dia. Nah.., kelihatannya dia
sudah mulai terbawa suasana hot.

Sambil ketawa dia bilang, “Ya.., nggak dong Pak,
khan ngeliat aja, nggak di apain, paling dipegang
aja”. Nah.., feelingku mulai merasa ini bisa
dimainkan juga. Pikiran kotorku mulai beraksi.

“Kalau gitu, saya buka celana dalamnya ya.., bu?
Biar bisa di lulur di selangkangan, kan dakinya
banyak di situ”. Tanpa banyak ba.., bi.., bu..,
celana dalam kulepas, kini aku bugil di depan Bu
Eka, dengan penisku yang mendongak ke atas.

Berdiri tegak dengan jantannya. Kulihat ekspresi
mukanya sedikit, entah kaget atau takjub, melihat
penisku yang besar dan panjang.
“Lho.., kog? Udah gede.., Pak, adik kecilnya”
katanya, tapi matanya tetap tidak berkedip
memandang penisku. Mulai terbakar birahinya.

“Wah.., ini sih belum apa-apa Bu, kalo dipanasi
bisa tambah greng lho?, kataku sambil tangannya
kupegang dan aku letakkan di atas penisku. Tapi
Bu Eka bukannya mengelak, malah tangannya
mulai memain-mainkan penisku. Gila.., acara
lulurannya jadi berubah..! Tangan Bu Eka benar-
benar lembut dan halus. Di mainkannya
kemaluanku dengan mesranya. Diremeess,
diusap-usap, sedikit kocokan.., membuat kepala
penisku kian membesar. Kulihat juga Bu Eka
makin terangsang.

kumpulan Cerita Dewasa Lainya, Dapat Anda Lihat & Baca Hanya Di :
www.ceritaindo.sextgem.com

“Aah.., mhemm..”, Tidak kusia-siakan
kesempatan ini, kulepas tangannya dari penisku,
langsung kumasukkan ke mulut Bu Eka. Bibir
seksinya mencium dan mulai mengulum
penisku, “Whoom.., oopp.., whoomm..,
whoop.., oopp!” Bunyi mulutnya tatkala
mengocok penisku.
“Besar sekali.. Pak, sampe nggak muat ke mulut
saya”, Sambil senyum Bu Eka kembali beraksi.

Masuk.., keluar.., maju.., mundur.., penisku
masuk ke mulut Bu Eka.
“Uuhh.., oohh.., nikmat skali.., Bu.., trus.., Bu..,
aduh.., nggak tahan saya!”
Aku benar-benar merasakan kenikmatan. Aku
tahan spermaku yang mau keluar, aku ingin
keluar di dalam lubang vaginan Bu Eka. Sambil
aku tahan, Bu Eka makin menjadi-jadi memainkan
penisku di mulutnya. Mulai aku buka bajunya,
kupegang payudaranya yang besar, kuremas
dengan lembut, Bu Eka tambah terangsang. Dari
rintihan kecilnya, aku tahu, dia sudah dibawah
kendaliku. Aku maki bernafsu.., dengan bangun
pelan-pelan, kulepas bajunya sambil bibirnya dan
big boobnya kucium, aku dan Bu Eka seperti
lepas kendali.., saling cium.., peluk. Badanku yang
masih berisi lulur menambah hangatnya
pergumulan. Payudaranya yang besar menempel
di badanku. Bergetar nafsuku.

“aah..” Bu Eka sedikit mengerang, sewaktu
payudaranya kucium dan kugigit-gigit. Posisinya
sekarang di bawah, telentang! Dari payudaranya
kutelusuri (aku jilati) perutnya “cup.., csrut..”,
lidahku mulai bermain. Semua detial payudaranya
kucium, kujilati.., meluncur ke bawah, perutnya..,
ke bawah lagi.., waah.., luar biasa.., bau badan
Bu Eka begitu harum. Tinggal selangkah lagi
lidahku bermain, hingga kutemukan bulu-bulu
halusnya yang menyembul dari celana dalamnya.

Sedikit usaha terlepas sudah celana dalamnya.
Kelihatan bulu-bulu hitam menyembul makin
lebat. Aku melongok ke bawahnya, bulu-bulu
hitamnya kusibakkan.., terlihat lubang kenikmatan
yang berwarna merah muda menantang. Aku
tidak tahan! Kujilati semuanya.., bulu-bulunya..,
clitorisnya.., lubang vaginanya. Sisi-sisi vagina Bu
Eka memang sedikit keluar, aku hisap, “Sruup..,
cuupp..” semuanya!
“Aahh.., Oooh.., aduh nggak tahan.., Pak..!”
Erangannya menambah nafsu liarku, tidak henti-
hentinya kujilati vaginanya dan clitorisnya aku
kulum, kugigit-gigit kecil, sampai akhirnya, “aah..,
aduh.., saya keluar..”, sambil berusaha duduk
menghadap ke arahku. Akupun langsung berdiri.

Kuarahkan penisku ke arah bibirnya, “Slup..,
mhom..”, dikulumnya sekali lagi penisku.
“Oooh.., bagus Bu.., trus masukin semuanya..,
hisaap.., Bu..” kulumannya membuatku semakin
mabuk kepayang. Dari ujung penis hingga ke biji
pelerku semua bersih.., dihisep.., dikulum..,
masuk.., keluar, “oohh..” Karena kita sudah makin
memuncak, aku tarik penisku, kucium Bu Eka
sambil tiduran, kakinya menjulur ke bawah
tempat tidur. Pahanya kubuka, lubang
kenikmatannya sedikit terbuka.
Pelan tapi pasti penisku mulai masuk, “Bleep..”,
sedikit basah.., Sreet.., bleep.., penisku maju
mundur menembus lubang kenikmatan Bu Eka.

Semakin lama semakin dalam aku benamkan
penisku, hingga menembus bagian dalamnya..,
cairan Bu Eka makin banyak keluar.
“Oohh.., saya keluar.., pak!”, Sambil badannya
mengelinjang orgasme. Aku benar-benar seperti
kuda liar, lepas kendali. Aku suruh Bu Eka
nungging, lubang pantatnya kelihatan jelas, aku
gosok-gosokan penisku di lubang duburnya,
sambil penisku turun ke bawah mencari lubang
kenikmatan Bu Eka. Kuintip lubang vaginanya,
gila! Bagaikan sumur dalam yang tidak ada
ujungnya.
“aahh.., aduh.., Pak..? Bu Eka menjerit kecil.

“Sreet.., bleep.., penisku masuk ke lubang
vaginanya. Lalu kupompa Bu Eka.., “Bleepp..,
sreet..”, bunyi penisku dan vagina Bu Eka, bersatu
padu.
“Aahh.., oohh.., keluar.., Bu..!” Bersamaan
dengan air maniku keluar, Bu Eka juga
mengerang, “aahh..”. Croot.., crot! air maniku
keluar dari dalam lubang Bu Eka. Hangat..,
penisku masih terbenam. Terasa disedot. Bu Eka
sengaja memainkan lubangnya, sambil berbalik
memciumiku, kupeluk Bu Eka, Mesra!
Jam 09.00 malam istriku sampai di rumah,
diantar sopir kantornya. Panjang lebar dia cerita
tentang kegiatannya dengan ibu pemilik
perusahaan. Sambil muji badanku, “tambah putih
dan bersih lho.., Pap..? Pinter ya.., Bu eka
ngelulur.” Aku hanya mengangguk saja, no
comment! Padahal dalam hati, pikiranku
melayang membayangkan lubang Bu Eka!


Adult | GO HOME | Exit
1/3397
U-ON

inc Powered by Xtgem.com